Siswono: Petani Sejahtera, Rakyat Indonesia Ikut Sejahtera

07-05-2013 / KOMISI IV

 

 

Menyusutnya lahan pertanian telah menyengsarakan kehidupan para petani di Tanah Air. Untuk itu, perlu program perluasan lahan bagi para petani agar mereka sejahtera. Bila petani sejahtera, rakyat Indonesia ikut sejahtera. Tapi, bila petani kita miskin, rakyat Indonesia juga akan miskin. Demikian disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Siswono Yudo Husodo (F-PG).

“Kunci upaya peningkatan kesejahteran petani itu terletak pada upaya meningkatkan luas lahan pertanian bagi petani. Sekarang luas lahan petani itu rata-rata hanya 0,3 hektar. Padahal, 10 tahun sebelumnya masih 0,8 hektar. Jadi, terjadi penyempitan yang luar biasa. Negara harus membuat program untuk memperluas lahan pertanian,” ungkap Siswono yang dihubungi Parlementaria baru-baru ini.

Petani yang sejahtera indikasinya sederhana saja, mereka sudah mampu membelikan sepeda, sepatu, atau baju untuk anak-anaknya. Indikasi itu sulit terjangkau bila lahan petani menyempit. “Yang terjadi di Indonesia, lahan petani semakin sempit, akibatnya daya saing kita rendah.” Sebaliknya, yang terjadi di negara-negara lain justru lahan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, agar produk pangannya bisa bersaing di pasar internasional.

Siswono lalu mencontohkan, di Belanda sebelum perang dunia ke-2 semua petaninya hanya menggarap lahan 14 hektar. Sekarang petani Belanda menggarap lahan 80 hektar. Di Brazil pemerintahnya membuka areal pertanian baru di sungai Amazone. Dan petani Brazil dibagikan lahan 25 hektar. Thailand juga memperluas areal pertaniannya. Mereka menambah terus 3 hektar lahannya tiap tahun. Akibatnya daya saing mereka meningkat.

“Di Indonesia lahan petani makin menyempit. Ini satu masalah. Oleh karena itu, tahun ini mulai 1 Mei sampai 31 Mei ini Indonesia sedang menyelenggarakan sensus pertanian. Ini menjadi strategi yang sangat penting untuk mendapatkan data-data pertanian. Sensus pertanian itu diadakan 10 tahun sekali. Sekarang 2013, yang terakhir 2003,” jelas Siswono. (mh) foto:ry/parle

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...